Nama : DINA SEPTIANA
Kelas : 5B
Npm : 126211137
SUBJEK
• Bagian
kalimat yang menunjukkan pelaku, sosok (benda), semua hal, atau masalah yang
menjadi pangkal/pokok pembicaraan.
• Subjek
biasanya berisi:
– Kata/frasa
bendaà Meja direktur besar.
– Klausaà Yang
berkumis tipis adalah kekasihku.
– Frasa
verbalà Membangun sistem informasi akuntansi sangat
mahal.
• Dapat pula
dikenali dengan cara memakai kata tanya siapa (yang), apa
(yang) kepada PREDIKAT.
• Jika
jawaban tidak logis maka tidak ada Subyek
b)
PREDIKAT
• Predikat
menyatakan :
– keadaan
yang dilakukan oleh S
– Sifat,
situasi, status, ciri atau jati diri S
– Jumlah
sesuatu yang dimiliki S
• Bagian
kalimat menghubungkan antar S dengan O dan K
• Dapat
berupa kata/frasa berkelas verba, adjektifa, numeralia (kt. Bilangan), dan
nomina (benda)
- Contoh
- Ibu sedang tidur siang à melakukan apa ibu?
- Putrinya cantik jelita à bagaimana putrinya?
- Kota Tanggulangin dalam acaman lumpur. Ã Bagaimana situasi kota Tanggulangin?
- Lusi seorang penyanyi à memberi tahu status Lusi
c)
OBJEK
• Bagian
kalimat yang melengkapi P.
• Objek pada
umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa.
– Nomina =
buku
– Frasa
Nomina = buku sejarah
– Klausa =
buku sejarah pertempuran bangsa Melayu
• Letak O
selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang memerlukan O
– Contoh:
– Harmanto
membuat …
– Sistem
analisis merancang …
Membuat,
merancang à verba transitif à P yang memerlukan O
• JikaP
diisi oleh verba INTRANSITIF maka O tidak diperlukan.
• Sehingga
kehadiran O dalam kalimat dikatakan TIDAK WAJIB HADIR.
Contoh:
– Nenek
mandi.
– Ayah
tidur.
– Tamunya
pulang.
–mandi,
tidur, pulang à tidak perlu O
• Obyek
dapat menjadi Subyek bila dipasifkan
– Harmanto
menulis buku ini
– Buku ini
ditulis oleh Harmanto
d) PELENGKAP
• Pelengkap
atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P.
• Letak
Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verba.
• Seringkali
kita dibuat bingung antara Pelengkap dan O.
• Pelengkap
tidak dapat menjadi Subyek bila dipasifkan.
• Jika
kalimat ada O maka biasanya Pel terletak setelah (di belakang) O.
• Pelengkap
dapat pula diisi oleh frasa adjektiva dan frasa preposisional
– Frasa
adjektiva = benar sekali, sudah tidak layak
– Frasa
preposisional = di, ke, dari sampai, selama, sepanjang
e)
KETERANGAN (Ket)
• Bagian
kalimat yang menerangkan berbagai hal tentang bagian kalimat yang lainnya.
• Unsur Ket
dapat berfungsi untuk menerangkan S, P, O, dan Pel.
• Dimanakah
posisi keterangan itu? Bisa di awal, tengah, dan akhir kalimat.
Macam Keterangan
No
|
Jenis
keterangan
|
Posisi /
penghubung
|
1.
|
Tempat
|
Di
|
Ke
|
||
(di) dalam
|
||
pada
|
||
2.
|
Waktu
|
pada
|
Se-
|
||
Sebelum
|
||
sesudah
|
||
Selama
|
||
sepanjang
|
||
3.
|
Alat
|
dengan
|
4.
|
Tujuan
|
Supaya
|
Untuk
|
||
Bagi
|
||
Demi
|
||
5.
|
Cara
|
Secara
|
Dengan
cara
|
||
Dengan jalan
|
||
6.
|
Penyerta
|
Dengan
|
Bersama
|
||
Beserta
|
||
7.
|
Similatif
|
Seperti
|
Bagaikan
|
||
Laksana
|
||
8.
|
Penyebab
|
Karena
|
Sebab
|
||
9.
|
Kesalingan
|
Satu sama
|
lain
|
Nama :
DINA SEPTIANA
Kelas : 5B
Npm :
126211137
A.Pengertian Frasa Endosentris
Menurut Oscar (1993), ’frase endosentris adalah frase
yang berdistribusi paralel dengan intinya. Inti frase adalah salah satu unsure
frase yang jenis katanya sama dengan frase tersebut’. Tidak berbeda jauh dengan
Rusmadji, Chaer (2007) menyatakan bahwa ‘frase endosentris adalah frase yang
salah satu unsurnya atau komponennya memiliki perilaku sintaksis yang sama
dengan keseluruhannya. Artinya, salah satu komponennya itu dapat menggantikan
kedudukan keseluruhannya’. Chaer (2009: 40) juga menambahkan bahwa yang
dimaksud dengan frase endosentris adalah frasa yang hubungannya sangat erat,
sehingga kedua unsurnya tidak dapat dipisahkan sebagai pengisi fungsi
sintaksis. Pengertian lain yang serupa diungkapkan oleh Ramlan (1986:146) bahwa
frase endosentris adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan
unsurnya, baik semua unsur-unsurnya maupun salah satu unsurnya.
Dari definisi frase endosentris yang dikemukakan oleh
tiga ahli bahasa tersebut, dapat disimpulkan bahwa frase endosentris adalah
frase yang mempunyai kesamaan distribusi dengan unsunya, baik keseluruhan
unsurnya maupun hanya salah satu unsurnya.
B. Jenis-Jenis Frasa Endosentris
Dalam menetapkan jenis frase endosentris ini, Ramlan,
Oscar, dan Ba’dulu memiliki pendapat yang sama. Frase endosentris dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu:
- Frase endosentris koordinatif
- Frase endosentris atrtibutif
- Frase endosentris apositif
Jenis frase endosentris yang terdapat dalam sebuah
kalimat dapat diketahui dengan mudah apabila karakter dari masing-masing frase
endosentris tersebut telah diketahui.
C. Frase Endosentris Koordinatif
’Hubungan koordinatif adalah hubungan yang menyatakan,
bahwa konstituen-konstituen (unsur-unsur) pembentuk satuan yang lebih besar
memiliki keudukan yang setara. Hubungan koordinatif yang lazim ditemukan dalam
konstruksi frase adalah hubungan yang bersifat penambahan dan pemilihan’
(Putrayasa, 2007:6).
Menurut Oscar (1993), frasa endosentris koordinatif
adalah frasa yang intinya mempunyai referensi yang berbeda-beda. Frase ini
terdiri atas unsur-unsur yang setara dan kesetaraannya terlihat dari
kemungkinan unsur-unsur tersebut itu dihubungkan oleh kata sambung dan
atau atau.
Lebih jelas, Ramlan (1986:147) menyatakan bahwa frase
endosentris terdiri atas unsur-unsur yang setara dan kesetaraanya itu
dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur tersebut dihubungkan dengan kata
penghubung dan atau atau.
Contoh:
rumah pekarangan –
rumah dan pekarangan
suami istri
– suami dan
istri
dua tiga
(hari) –
dua atau tiga (hari)
belajar atau bekerja
pembinaan dan pengembangan
Contoh lain frase endosentris koordinatif dalam
kalimat adalah sebagai berikut:
Paman dan bibi sudah lama
tidak megunjungi kami.
Kerbau, lembu, dan kambing adalah
hewan piaraan.
Siapa yang harus pergi, saya atau Anda?
Dalam pembahasan frase ini, Oscar (1993) menambahkan
bahwa frase yang tidak menggunakan kata penghubung disebut frase parataktis.
Contoh frase parataktis yaitu, hilir mudik, tutur
sapa, putih bersih, anak cucu, ibu bapak, besar kecil, dsb.
D. Frase Endosentris Atributif
Frase endosentris atributif (modifitatif) adalah frase
yang terdiri atas unsur-unsur yang tidak setara. Oleh karena itu, frase ini
tidak mempunyai potensi untuk dihubungkan dengan kata hubung dan atau atau
(Oscar, 1993). Menurut Ba’dulu (2005:58), frasa endosentris atributif hanya
mengandung sati inti, yang dapat didahului atau diikuti oleh medifikator. Baik
inti maupun modifikator dapat terdiri dari salah satu kelas kata, seperti
nomina, verba, , numeralia, ajektiva, atau adverbia.
Contoh:
pembangunan lima tahun
sekolah inpres
buku baru
sedang belajar
sangat bangga
pekarangan luas
pintu merah
dapur kotor
Kata-kata yang dicetak miring dalam frase-frase diatas
merupakan UP (unsur pusat), yakni unsur yang secara distribusional sama dengan
seluruh frase dan secara semantik merupakan unsur yang terpenting. Dalam frase
diatas, kata-kata yang tidak dicetak miring merupakan atribut.
Contoh lain frase endosentris atributif dalam kalimat
adalah sebagai berikut:
Anak nakal itu dihukum
gurunya.
Sampai sekarang adik belum pulang.
Anak-anak itu akan memancing.
Cita-citanya tinggi sekali.
Hanya saya yang
dipersalahkan.
Bukan dia yang
menolong temanku itu.
Selalu saya yang
ditugasi memimpin upacara.
Wanita itu membeli peniti dua lusin.
Rumah besar itu sudah
dijual.
Kata-kata yang bergaris bawah merupakan satu frase
endosentris atributif, sedagkan atribut pada frase-frase diatas ditulis miring.
E. Frase Endosentris Apositif
Frasa endosenttris apositif merupakan frasa yang
berinti dua dan kedua inti itu tidak mempunyai referen yang sama, sehingga
kedua inti tersebut tidak dapat dihubungkan oleh konektor (Ba’dulu 2005:59).
Putrayasa (2007:8) menyatakan bahwa hubungan apositif adalah hubungan yang
menjelaskan sekaligus dapat berperan sebagai pengganti bagian yang dijelaskan.
Oscar (1993) menambahkan bahwa unsur-unsur frase ini tidak dapat
dihubungkan dengan kata dan atau atau dan secara semantis unsur
yang satu sama dengan yang lainnya.
Contoh:
Yogya, kota pelajar
Indonesia, tanah airku
Bapak Soeharto, Presiden RI
Kami, rakyat Indonesia
Ali, tetangga saya
Contoh lain frase endosentris apositif dalam kalimat
adalah sebagai berikut:
Ahmad, anak Pak Sastro itu sedang
belajar.
Si Inem, pelayan seksi itu dimarahi
majikannya.
Semeru, gunung tertinggi di Pulau
Jawa, akan
meletus.
Kita, orang awam ini tidak perlu
campur tangan urusan negeri.
Kita, Bangsa Indonesia terkenal
ramah tamah.
F. Perluasan dengan Aposisi
Pada pembahasan frase endosentris apositif, contoh
frase yang digunakan adalah aposisi subjek. Memang penggunaan frase
endosentrtis apositif pada umumnya seperti contoh diatas. Namun, menurut
Putrayasa (2009:24), perluasan aposisi tidak hanya terdapat pada subjek saja,
tetapi juga pada predikat dan objek. Berikut ini adalah contoh aposisi subjek,
aposisi predikat, dan aposisi objek.
- Contoh aposisi subjek
a) Made Ayu, putri
tunggalnya sudah lulus ujian bidan.
b) Tanaka, Perdana
Menteri Jepang, pernah berkunjung ke Indonesia.
c) Rudy Hartono,
pemegang supremasi bulu tangkis tingkat internasional, pernah menjadi pemain
film.
2. Contoh aposisi predikat
Bala bantuannya tiga kompi, pasuka gerak cepat
dipimpin seorang kapten. (P= kata bilangan)
3. Contoh aposisi objek
Jawaban kilat itu dikirimkan kepada nahkoda, seorang
nelayan tua itu. (Aposisi objek berkepentingan)
2
Frasa Eksosentris
Frasa
eksosentris adalah frasa yang tidak berhulu atau berpusat (Cook dalam Tarigan,
1986: 94). Menurut (Konisi, 2010 : 16) Frasa eksosentris adalah frasa yang
konstituen pusatnya tidak dapat berdistribusi sama dengan frasa yang
dibentuknya. Frasa eksosentris dapat juga disebut frasa yang tidak memilki
hulu/induk/inti/pusat. Kategori/kelas kata yang mengisi frasa eksosentris
biasanya berupa preposisi dan konjungsi.
Frasa
preposisi merupakan frasa yang terdiri atas preposisi dan konstituen lain
berupa nomina. Seperti contoh berikut.
(1)
Perkara itu telah dibawa ke meja hijau
Dari contoh
tersebut dapat diketahiu bahwa baik komponen ke maupun komponen meja hijau
tidak dapat mengisi fungsi keterangan sebab konstruksi tersebut tidak
berterima.
(1a) *
Perkara itu telah dibawa ke
(1b) *
Perkara itu telah dibawa meja hijau
Sedangkan
frasa konjungsi merupakan frasa yang terdiri atas konjungsi dan konstituen lain
berupa nomina/pronomina. Seperti contoh berikut.
(1)
Kain ini saya beli untuk ibu saya
Dari contoh
di atas dapat diketahui bahwa baik komponen untuk maupun komponen ibu saya
tidak dapat mengisi fungsi objek, sebab konstruksi tersebut tidak berterima.
(1a) *
kain ini saya beli untuk
(1b) *
kain ini saya beli ibu saya
Lain halnya
dengan Usup, dkk. (1981 : 127) membagi frasa eksosentris atas tiga jenis yaitu
frasa eksosentris direktif, frasa eksosentris non direktif, dan frasa eksosentris
konektif.
1) Frasa
Eksosentris Direktif
Frasa
eksosentris direktif adalah frasa yang komponen pertamanya adalah berupa
preposisi, seperti di, ke, dari, dan komponen keduanya berupa kata atau
kelompok kata yang biasanya berkategori nomina. Sebagai contoh frasa di gunung
dan frasa dari besi, komponen pertamanya adalah preposisi sedangkan komponen
keduannya berupa nomina.
2) Frasa
Eksosentris Nondirektif
Frasa
eksosentris nondirektif adalah frasa yang komponen pertamanya berupa partikel,
seperti si dan sang atau kata lain seperti yang, para, dan kaum; sedangkan
komponen keduanya berupa kata atau kelompok kata berkategori nomina, adjektiva
dan verba. Sebagai contoh frasa si miskin dan frasa sang mertua, komponen
pertamanya berupa partikel, sedangkan komponen keduanya berupa adjektifa dan
nomina.
3) Frasa
Eksosentris Konektif
Frasa
eksosentris konektif adalah frasa yang salah satu unsurnya sebagai konektor
atau penghubung unsur lain. Sebagai contoh frasa segera mandi. Komponen
pertamanya berupa penghubung, sedangkan komponen keduannya berupa verba.
Puding (Frasa Nominal)
Analisis Kesalahan
Seperti yang kita lihat pada gambar bungkus makanan disamping terjadi penambahan fonem /d/ pada kata puding, seharusnya ditulis dengan puding bukan pudding. Berdasarkan KBBI (2008:1111) kata puding itu hanya menggunakan satu fonem /d/ saja bukan dua yang artinya penganan yang dibuat dari tepung(agar-agar, terigu, maizena,dsb), sehingga tulisan pada bungkus makanan disamping tersebut sudah melanggar kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini terjadi mungkin kurangnya pemahaman pemakai bahasa mengenai kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar, selain itu juga dikarenakan produk makanan tersebut ingin menarik perhatian pembeli atau konsumen dari segi bentuk merek yang disajikan sehingga konsumen tertarik untuk mengkonsumsi produk makanan tersebut. Gambar bungkus makanan puding tersebut termasuk frasa nominal
Analisis Kesalahan
Seperti yang kita lihat pada gambar bungkus makanan disamping terjadi penambahan fonem /d/ pada kata puding, seharusnya ditulis dengan puding bukan pudding. Berdasarkan KBBI (2008:1111) kata puding itu hanya menggunakan satu fonem /d/ saja bukan dua yang artinya penganan yang dibuat dari tepung(agar-agar, terigu, maizena,dsb), sehingga tulisan pada bungkus makanan disamping tersebut sudah melanggar kaidah penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal ini terjadi mungkin kurangnya pemahaman pemakai bahasa mengenai kaidah penulisan bahasa yang baik dan benar, selain itu juga dikarenakan produk makanan tersebut ingin menarik perhatian pembeli atau konsumen dari segi bentuk merek yang disajikan sehingga konsumen tertarik untuk mengkonsumsi produk makanan tersebut. Gambar bungkus makanan puding tersebut termasuk frasa nominal
Sosis (Frasa Nominal)
Analisis Kesalahan
Gambar disamping merupakan kesalahan tataran fonologi dari segi perubahan fonem /s/ dan penambahan fonem /z/. Bahasa yang digunakan pada produk makanan tersebut dimodivikasi sehingga membentuk kata sozzis, yang mana fonem /s/ digantikan dengan fonem /z/. Hal tersebut terjadi mungkin kurangnya pemahaman pemakai bahasa dalam menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar. Seharusnya penulisan kata yang sesuai dengan kaidah adalah sosis bukan sozzis yang artinya daging cincang yang dibumbui dikemas dl selaput sehingga berbentuk silinder panjang (dalam KBBI 2008:1332). Selain itu kesalahan yang lain terdapat pada penambahan fonem /z/, seperti yang kita lihat terdapat fonem /z/ yang double, itu terjadi karenakan agar tampilan merek produk makanan tersebut terlihat lebih menarik sehingga dapat menarik konsumen untuk membelinya. Gambar bungkus makanan sosis tersebut termasuk frasa nominal.
Analisis Kesalahan
Gambar disamping merupakan kesalahan tataran fonologi dari segi perubahan fonem /s/ dan penambahan fonem /z/. Bahasa yang digunakan pada produk makanan tersebut dimodivikasi sehingga membentuk kata sozzis, yang mana fonem /s/ digantikan dengan fonem /z/. Hal tersebut terjadi mungkin kurangnya pemahaman pemakai bahasa dalam menggunakan kaidah bahasa yang baik dan benar. Seharusnya penulisan kata yang sesuai dengan kaidah adalah sosis bukan sozzis yang artinya daging cincang yang dibumbui dikemas dl selaput sehingga berbentuk silinder panjang (dalam KBBI 2008:1332). Selain itu kesalahan yang lain terdapat pada penambahan fonem /z/, seperti yang kita lihat terdapat fonem /z/ yang double, itu terjadi karenakan agar tampilan merek produk makanan tersebut terlihat lebih menarik sehingga dapat menarik konsumen untuk membelinya. Gambar bungkus makanan sosis tersebut termasuk frasa nominal.
AUTOBIOGRAFI
Nama
saya Dina Septiana biasa dipanggil dengan sebutan Dina tapi ada juga yang suka
memanggil dengan sebutan Ipeh. Saya berjenis kelamin perempuan dan lahir pada
tanggal 14 september 1994 dan saya anak ke tiga dari empat bersaudara dari
sebuah kelurga yang dikepala keluargai oleh bapak Said Darwin dan ibu Sumiati.
Dan kami tinggal disebuah tempat yang berada di daerah Kepri Tepatnya di
Tg.balai karimun dan alamat rumah di jl.sidorejo no 70.
Sekolah
dasar saya yaitu di SDN 1 Tg.balai karimun lulusan tahun 2006, SMP saya di SMPN
1 T balai karimun lulusan tahun 2009, SMA saya yaitu di SMAN 4 Tg balai karimun
lulusan tahun 2012 Dan alhamdulilah aktivitas saya sekarang adalah sedang
menjalani kuliah di Universitas Islam Riau yaitu di Pekanbaru.
Hobi
saya membaca, walupun saya tidak gemar untuk menulis tapi saya suka membaca
hasil karya-karya orang lain terutama cerpen atau novel dan yang palling
digemari adalah cerita-cerita yang bertemakan horor karna ceritanya itu seru
dan sedikit menegangkan walupun suka terbawa-bawa mimpi tapi saya suka dengan
yang bertemakan horor. Dan kebiasaan saya yang lain yaitu makan makanan cemilan
dan paling saya suka itu coklat karna rasanya itu enak banget dan kalau sudah
sekali makan pasti ketagihan, pengen lagi dan lagi. Ya sih coklat itu bikin
tubuh kita jadi gemuk tapi saya tetap suka dengan coklat.
Dan
soal cita-cita, sejak saya kecil saya ingin menjadi seorang guru kalau bisa
saya ingin menjadi seorang dosen karna kalau sebagai guru itu kita sebagai
perempuan bisa mengerjakan pekerjaan kita yang lain karna tidak sesibuk sebagai
pegawai di kantoran terutama jikalau kita sudah nikah nanti.Dan saya ingin
menjadi seorang guru bahasa.ya kalau bisa jadi guru bahasa inggris atau bahasa
jepang dan saya ingin sekali pergi ke Jepang Karna saya termotivasasi oleh guru
bahasa jepang saya waktu di SMA,beliau suka bercerita-cerita tentang
pengalamannya waktu kuliah dijepang dan dari itu saya ingin sekali pergi ke
Jepang dan semoga semua cita-cita saya tercapai dengan mudah amin,amin,amin
yarobbal alamin.
Dan moto hidup saya yaitu
raihlah kesuksesan sebisa mungkin dan saya betekad dari sekarang saya harusa
bisa semua itu.amin
ARTI SUKSES
Arti
sukses bagi saya yaitu kesuksesan adalah sebuah perjuangan dan doa karna dari
hasil perjuangan itu sendiri yaitu sukses. Ya walaupun ada seseorng yang sudah
bejuang dan berkorban tapi tidak membuahkan kesuksesan berarti orang itu
tidak sungguh-sungguh menginginkan kesuksesan itu karna yang sugguh-sungguh
menginginkan kesuksesannya adalah orang yang yang berjuang dengan
sungguh-sungguh dibarengi dengan doa karna kalau usaha tidak dibarengi dengan
doa itu namanya takabur,mereka yang sepeti itu adalah orang-orang yang terlalu
pede dengan kemampuannkya padahal ada hal yang paling penting yang bisa merubah
kehidupan kita lebih mudah yaitu dengan do’a tapi sebaliknya kalau kita itu
berdo’a terus tidak dibarengi dengan usaha atau perjuangan itu sama sekali
bohong dan jikalau seperti itu sama sekali tidak akan berbuah kesuksesan.
Dan
kesuk sesan itu sebuah prestasi yang diraih oleh seseorang yang kehidupannya
penuh dengan manajemen.mereka dapat memenej kehidupannya dengan serapih mungkin
atau bisa disebut juga dengan orang-orang disiplin.karna saya lihat orang-orang
disekeliling saya yang meraih kesuksesan adalah orang-orang yang kehidupannya
yang kelillingi oleh kedisiplinan.
PERANAN ORANG TUA DALAM
KESUKSESAN SAYA
Kalau
menurut saya, peranan orang tua dalam kesuksesan tentunya beliau adalah yang
paling penting atau halnnya menduduki peranan nomor satu karna kita bisa sukses
itu pasti berkat do’a dan perjuangan mereka.Dan kalau tanpa do’a mereka pasti
kita belum tentu berhasil menuju kesuksesan.karna do’a mereka itu adalah sebuah
obat atau pertolongan untuk kita jika kita mendapat kesusahan.
`Dan tebukti sekali
orang-orang yang sudah sukses itu adalah mereka yang selalu beterimakasih dan
berbakti kepada orang tuannya dan orang tuanya juga senatiasa selalu mendo’akan
mereka dan kesuksesan mereka dibarengi dengan kebahagian-kebahagiaanyang tiada
tara.
MASA TAMAN KANAK-KANAK
Pada masa
itu saya sudah lebih mengenal cara berhitung, membaca, dan menulis, karena
sebelum masuk TK saya sudah diajari oleh mama saya dirumah. Dengan tanpa
mengenal lelah, mama saya telah mengajari saya tentang bagaimana membaca dan
menulis yang benar. Meskipun mama bukan seorang guru, tetapi beliau adalah guru
bagi saya. Karena dari beliau, saya pertama kali bisa membaca, menulis, serta
berhitung. Saya akui saya anak yang bandel, tetapi Alhamdulillah saya bisa
mengikuti apa yang diajarkan bapak dan ibu guru di sekolah. Kata mama saya,
waktu di TK saya sukanya maju kedepan kelas meskipun nggak disuruh. Tapi saya ingin menunjukkan pada guru bahwa SAYA BISA. Sampai-sampai guru TK saya
mengucapkan, “ Dina aja yang ngajarin
kawan-kawan yaa.” Disekolah, saya dipanggil Dina. Selama di TK, pulang pergi
saya diantar jemput sama mama. (anak mami
donx..he..he..wajarlah, kan anak TK).
MASA SEKOLAH DASAR (SD)
Setelah lulus dari TK akhirnya saya
dapat memasuki masa SD, Saya pun melanjutkan ke SDN 1 Tg.Balai Karimun. Hari
pertama sekolah saya ditemani oleh ibuku. Saya ditunggui sampai selesai jam
sekolah, karena saya masih merasa takut dengan teman-teman baruku. Saya pun
duduk di kelas 1B. Semakin hari saya semakin betah dan senang dengan
teman-teman baruku yang ternyata sangat baik dan menyenangkan. Di kelas ini lah
saya bertemu dengan teman sepermainanku yaitu Arastaufikanissa Munshar dan
Desnike Adelita , mereka teman yang pertama saya kenal. Semakin hari saya juga
sudah berani untuk tidak ditemani lagi oleh ibuku, saya pun di antar jemput
oleh Mobil cateran. Mobil Cateran itu dikendarai oleh Om Apin, beliau sangat
baik dan perhatian terhadap anak-anak yang naik mobilnya, termasuk dengan saya.
Beliau juga mempunyai sifat yang humoris, sehingga anak-anak tidak merasa bosan
saat berada di mobil. Di mobil ini saya juga mendapatkan teman baru yaitu Suri,
Manda dan Intan. Hubungan kami pun sangat akrab, dan bisa dibilang Suri, Manda
dan Intan menjadi teman dekatku.
Ketika di sekolah , saya selalu bermain dengan Fika dan Desnike. Kami sudah seperti sahabat karib. Pernah kami membeli seekor umang-umang sebagai tanda persahabatan kami. Umang-umang tersebut diberi nama dari gabungan Tiara , Fika dan Desnike. Setiap jam istirahat tiba, ada saja permainan baru yang kami mainkan bahkan diciptakan sendiri. Semakin lama hubungan kami pun semakin dekat. Ketika naik ke kelas 3, saya berpisah dengan sahabatku Fika dan Desnike, kami tidak sekelas lagi. Mereka pun sangat sedih karena saya masuk ke kelas 3BK (Binaan Khusus), yaitu kelas yang bisa dibilang kelas yang unggulan dan kelas ini pun masuknya pagi. Sedangkan Fika dan Desnike masuknya siang, sehingga membuat kami jarang bertemu bahkan kadang tidak pernah bertemu. Tetapi Fika mempunyai solusi supaya kami tetap dekat yaitu dengan mengirim surat. Dengan cara surat-menyurat itulah kami mencurahkan perasaan rindu kami semuanya.
Ketika di sekolah , saya selalu bermain dengan Fika dan Desnike. Kami sudah seperti sahabat karib. Pernah kami membeli seekor umang-umang sebagai tanda persahabatan kami. Umang-umang tersebut diberi nama dari gabungan Tiara , Fika dan Desnike. Setiap jam istirahat tiba, ada saja permainan baru yang kami mainkan bahkan diciptakan sendiri. Semakin lama hubungan kami pun semakin dekat. Ketika naik ke kelas 3, saya berpisah dengan sahabatku Fika dan Desnike, kami tidak sekelas lagi. Mereka pun sangat sedih karena saya masuk ke kelas 3BK (Binaan Khusus), yaitu kelas yang bisa dibilang kelas yang unggulan dan kelas ini pun masuknya pagi. Sedangkan Fika dan Desnike masuknya siang, sehingga membuat kami jarang bertemu bahkan kadang tidak pernah bertemu. Tetapi Fika mempunyai solusi supaya kami tetap dekat yaitu dengan mengirim surat. Dengan cara surat-menyurat itulah kami mencurahkan perasaan rindu kami semuanya.
MASA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
Setelah lulus dari SD, kemudian
saya melanjutkan sekolahnya ke tingkat yang lebih tinggi yaitu SMP. Saya diterima
di SMPN 1 Tg.balai karimun Saya dan orang tuaku sangat senang, ketika
mengetahui ternyata putrinya di terima di salah satu SMP yang terfavorit
di Tg balai karimun. Beberapa minggu setelah pengumuman penerimaan siswa baru,
akhirnya tiba waktu untuk masuk ke sekolah baru. Pertama masuk SMP, saya
mengikuti MOS (Masa Orientasi Siswa) saya menjalani masa ini dengan penuh
kegembiraan dan antusias yang tinggi. MOS sangat memberikan manfaat untukku,
karena dengan mengikutinya saya menjadi tahu tentang sekolah baruku, seperti
tentang guru-guru yang mengajar, lingkungan sekolah, dan peraturan-peraturan
yang ada. Tidak kalah menariknya, pada hari penutupan MOS, osis SMPN 1 mengadakan demo ekstrakulikuler.
Masing-masing ekskul menampilkan kebolehannya, hal ini dilakukan untuk menarik
minat siswa-siswi baru. Salah satu demo ekskul yang paling menarik adalah saat
ekskul pramuka tampil, mereka mendirikan sebuah tower yang tinggi, dan setelah
tower selesai didirikan seorang siswa naik keatasnya, lalu menggoyang-goyangkan
semapur membentuk sebuah kalimat. Mereka mendirikan tower itu dengan cekatan,
sehingga membuat saya kagum.
Setelah MOS selesai, saya pun sudah mulai melakukan kegiatan belajar di sekolah baruku. Saya masuk di kelas 7.2, saya mendapatkan banyak teman baru dikelas ini. Saya duduk sebangku dengan Nursakinah dia adalah teman baruku yang pertama di SMP ini. Saya sangat senang dapat masuk di kelas 7.2, karena dikelas ini saya menemukan teman-teman yang kompak dan asik. Di kelas ini juga saya mendapatkan teman dekat yaitu kinah,Anggun dan Cyntia. Lucunya , kemana-mana kami selalu bersama-sama. Setiap hari ada saja hal seru yang terjadi dikelasku.
Tidak terasa waktu berputar begitu cepat. Saya pun sudah kelas 9. Saya masuk dikelas 9.3. Saya sadar sebentar lagi akan menghadapi UN, yang menentukan kelulusanku. Saya pun mulai belajar dengan giat dan sungguh-sungguh. Di kelas 9 ini juga, saya dengan teman-temanku yaitu Lovita, Titin, Ezra dan Jessyka membentuk group modern dance untuk persiapan ujian pratek seni tari. Kami mengambil tarian dari album SNSD (Girl’s Generation). Setiap ada waktu luang, Lovita selaku ketua group ini yang mengajarkan kami. Latihan kami penuh dengan keseriusan berlatih dan juga terdapat senda guraunya. Sungguh, pengalaman yang menyenangkan.
Setelah MOS selesai, saya pun sudah mulai melakukan kegiatan belajar di sekolah baruku. Saya masuk di kelas 7.2, saya mendapatkan banyak teman baru dikelas ini. Saya duduk sebangku dengan Nursakinah dia adalah teman baruku yang pertama di SMP ini. Saya sangat senang dapat masuk di kelas 7.2, karena dikelas ini saya menemukan teman-teman yang kompak dan asik. Di kelas ini juga saya mendapatkan teman dekat yaitu kinah,Anggun dan Cyntia. Lucunya , kemana-mana kami selalu bersama-sama. Setiap hari ada saja hal seru yang terjadi dikelasku.
Tidak terasa waktu berputar begitu cepat. Saya pun sudah kelas 9. Saya masuk dikelas 9.3. Saya sadar sebentar lagi akan menghadapi UN, yang menentukan kelulusanku. Saya pun mulai belajar dengan giat dan sungguh-sungguh. Di kelas 9 ini juga, saya dengan teman-temanku yaitu Lovita, Titin, Ezra dan Jessyka membentuk group modern dance untuk persiapan ujian pratek seni tari. Kami mengambil tarian dari album SNSD (Girl’s Generation). Setiap ada waktu luang, Lovita selaku ketua group ini yang mengajarkan kami. Latihan kami penuh dengan keseriusan berlatih dan juga terdapat senda guraunya. Sungguh, pengalaman yang menyenangkan.
MASA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
Setelah lulus dari SMP, saya melanjutkan sekolah yang terfavorit
di Tg. Balai karimun yaitu SMAN 4 BINAAN KARIMUN, sekolah tersebut merupakan
sekolah kebanggan pemerintah Tg balai karimun, disekolah ini mengajarkan
disiplin yang sangat erat dan itu merupakan kebanggan kami sebagai siswa
disekolah tersebut. Semua kegiatan dimulai dengan apel, contohnya sebelum masuk
kekelas harus ada apel pagi, sebelum makan ada yang namanya apel siang, sebelum
pulang namanya apel sore, dan itu semua membuat kami menjadi hidup yang
teratur. Di SMA ini saya menemukan empat orang sahabat yang sangat baik dan
menyenangkan, namanya Dea rizka okta utami, Dinda anastasyah, Eka agus rianti,
Ella nurmalla, dan kami memberikan nama sebutan kami berlima yaitu D3E2.
Pengalaman yang tak akan terlupakan
disekolah ini adalah setiap tahunnya kami mengadakan heking untuk mengambil
pangkat sesuai dengan kelas, misalnya kelas satu mengambil pangkat bintang
satu, dan sampai akhirnya kelas tertinggi mendapat pangkat bintang tiga.
Disekolah ini sering mengadakan kegiatan- kegiatan yang sangat seru dan tidak
akan dijumpai di sekolah lain misalnya, mengadakan malam keakraban, loma
festival film yang diadakan tiap tahunnya. Semua kegiatan sangat seru dan saya
bangga berada disekolah ini.
MASA KULIAH
Setelah lulus dari SMA, saya
melanjutkan kuliah di Universitas Islam Riau (UIR), awalnya saya berminat untuk
masuk ke UNRI, tapi tuhan berkehendak lain dan akhirnya saya hanya diterima di
UIR, tetapi semua keputusan itu saya terima dengan ikhlas dan semuanya saya
jalani dengan tulus.
Disini saya menemukan banyak teman
yang berasal dari daerah yang berbeda-beda dan semakin menambah jumlah teman saya, setelah
perkuliahan berlangsung dan pertama kali ujian di perkuliahan saya merasa
sangat takut, tetapi Alhamdulillah ip yang saya peroleh mencapai 3,92 dan
hamper mendapat ip 4,00. Tapi sayangnya ada 1 mata kuliah yang mendapat nilai
B, tetapi saya cukup puas dengan hasil yang saya peroleh.
Masa-masa kuliah tidak seenak yang
saya pikirkan, disuatu sisi jauh dari orangtua, tetapi semuanya bisa dijanai
dengan senang karena demi mengharumkan nama keluarga.